ERASMED - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dinilai tidak memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, karena tidak memiliki kemampuan gagasan dalam membangun sebuah kota, serta lemah dalam eksekusi program dan kebijakan. Sementara IKN Nusantara yang baru dibentuk membutuhkan pemimpin pekerja keras serta cakap dalam mendesain penataan kota.
Selain itu, dengan minimnya infrastruktur pemerintahan, membuat pemerintah akan mengucurkan banyak angggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana. Dengan kondisi keuangan DKI Jakarta yang selalu mengalami kelebihan bayar di proyek pengadaan, sangat berpotensi merusak pembangunan di IKN. Dengan demikian kapasitas Anies sangat diragukan.
"Menjadi Gubernur DKI menjadi tolok ukur bagi Anies apakah dia punya kemampuan memimpin daerah atau tidak. Dan hasilnya bisa kita lihat bersama, bersama Anies Jakarta tidak mengalami perubahan. Program naturalisasi sungai, Oke Oce, dan rumah DP nol rupiah yang menjadi program unggulan di masa kampanye, tidak satupun yang dikerjakan. Ini menjadi bukti kuat bahwa Anies tidak punya kemampuan," kata pengamat politik asal Kalimantan Barat, Burhanudin.
Menurutnya, IKN Nusantara merupakan daerah baru yang membutuhkan penataan dari nol, sehingga pemimpin IKN adalah orang yang punya gagasan komprehensif. Anies kata Burhanudin tidak punya kemampuan itu.
"Memimpin DKI Jakarta yang seharusnya tinggal melanjutkan konsep pembangunan yang sudah ada saja Anies tidak mampu, bagaimana dengan membangun kota mulai dari nol," tandasnya. (red)
Posting Komentar